terkadang sekuat mungkin berpura pura menjadi orang yang sanguinis agar semua problematika
yang dihadapi seakan tak pernah hadir dalam kehidupan..
terutama problematika yang lagi lagi berkaitan dengan aku dan kamu, ya.. kita :')
bercahaya layaknya liontin yang menggantung indah dalam sehelai rantai permata putih
tapi siapa tau?
ada yang tetap bercahaya.. ada juga yang sudah lapuk berubah warnanya .
masihkah disebut indah?
masihkah dikagumi?
atau bahkan masih pantaskah di prioritaskan?
aku..
ibarat liontin itu :')
dimatamu.. aku indah,
yaa.. kala pertama kamu menyadari sepenuhnya saat bola mata kita salin bertemu
saling bertatap, saling mengagung agungkan..
berloma lomba menyusun kata demi kata untuk saling memuji..
kesan pertama..
nggak selamanya kesan pertama bertahan hingga akhir perjuangan..
nggak selamanya kata kata manis diawal bertahan hingga aku dan kamu tidaklah setakdir lagi..
sehati namun tidak sepemikiran
sepemikiran namun tidak sejalan
sejalan namun tidak setakdir
lalu, aku dan kamu ini apa?
dua insan yang saling memaksakan keadaan?
atau keterpaksaan?
atau bahkan kita menyalahkan aturan tuhan?
andai saja dari awal hati kita berkata..
dan aku tau apa yang akan aku hadapi dalam manis pahitnya perjalanan cinta,
mungkin aku nggak akan sepasrah ini hatiku kau buat rapuh :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar